Pesisir Selatan - Semenjak Bulan Agustus 2024 sampai saat ini kelangkaan BBM sudah lama terjadi di beberapa daerah di Sumatra Barat, khususnya Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Masyarakat wilayah ini hampir setiap hari harus bersaing dalam antrean demi bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Namun dalam minggu-minggu terakhir di bulan September yakni 30 September 2024, warga di Pesisir Selatan dan sebagian besar wilayah Inderapura akhirnya merasakan bagaimana susahnya membeli BBM bersubsidi dengan harus mengantre panjang bahkan saat giliran antrian belakang ternyata BBM sudah habis.
Untuk mendapatkan BBM jenis Pertalit terpaksa mencari penjual BBM enceran dengan harga mulai dari harga Rp 14.000 - Rp 15.000/ Liter bahkan ukuran literan nya juga dikurangin tidak cukup 1.liter.
Meskipun ada SPBU IP 14256506 di Inderapura tetapi saat ini tidak menyediakan BBM jenis Pertalit dan Solar meskipun masih menyediakan jenis Pertamax namun stok juga sering kosong.
Saat media ini menelusuri penyebab kelangkaan BBM dengan pihak SPBU setempat. Kelangkaan disebab kan SPBU tersebut di stop sementara menyedikan BBM jenis Pertalit dan Solar dikarenakan POM yang digunakan masih model lama yang harusnya diganti dengan POM jenis baru yang ada sistim Barcode Scanner, akibat dari sistim yang belum layak untuk diterapkan di wilayah Pesisir Selatan ini apalagi yang jauh dari pusat pemerintahan menderita dan menambah beban operasional masyarakat setempat.
Baca juga:
Anies Baswedan: Energi Yang Memanusiakan
|
'Kami berharap pemerintah agar secepat nya mencari solusi agar beban masyarakat ini tidak berlarut-larut membebankan biaya operasional apalagi saat ini ekonomi masyarakat sangat terpuruk" Ungkap Masyarakat Inderapura